Halo Para Pejuang Protein Dunia... pada postingan kali ini, kami ingin membagikan tips dan trik cara menentukan harga jual ikan, agar tidak terlalu murah.... tidak terlalu mahal dan yang pasti untung.
Anda pasti tahu dong, yang namanya bisnis... apapun itu.... kita harus faham bahwa kita pasti akan di hadapkan dengan resiko untung / rugi...
Namun seiring dengan perjalanan waktu / jam terbang bisnis yang kita jalankan, maka resiko-resiko yang di khawatirkan tersebut, bisa kita minimalisir berdasarkan pengalaman.
Sebelum anda menentukan harga jual ikan, terlebih dahulu anda harus mengetahui, berapa besar modal yang anda keluarkan. Secara umum, biaya yang di keluarkan adalah :
jika anda membeli ikan dari nelayan atau supplier, anda tidak mungkin hanya membeli satu jenis ikan saja kan ? mungkin anda membeli satu jenis, tapi dengan ukuran berbeda dan harga yang berbeda pula, nah bagaimana menentukan modal masing-masing jenis ?
Langkah Pertama adalah menghitung keseluruhan biaya operasional yang di keluarkan, contohnya :
dalam perhitungan biaya operasional ini, anda di tuntut untuk jeli menghitung semua pengeluaran, di samping anda juga harus mempertimbangkan mana yang perlu dan mana yang tidak perlu.
Langkah kedua (berikutnya) adalah menghitung harga beli ikan, Perhatikan Contoh Ilustrasi berikut ini :
Anda membeli ikan dengan masing-masing jumlah dan harga sebagai berikut :
Pembelian dengan cara di timbang (Kilo) sangat di rekomendasikan untuk memudahkan perhitungan, jika anda membeli per-ekor, maka anda sebaiknya membuat perhitungan harga rata-rata perkilogram-nya, dengan cara di timbang lagi.
Setelah anda menghitung modal (harga beli + total pengeluaran), barulah anda mudah menentukan harga jual. dari kedua perhitungan di atas, kita dapatkan data sebagai berikut :
Total pengeluaran / biaya operasional adalah Rp. 150.000,- dengan jumlah pembelian ikan 28.5 kilogram seharga Rp. 875.000,-
Cara Menghitung biaya operasional per-kilogram nya sangat simple. yaitu dengan membagikan jumlah total pengeluaran dengan jumlah (kilogram) ikan.
-->Anda pasti tahu dong, yang namanya bisnis... apapun itu.... kita harus faham bahwa kita pasti akan di hadapkan dengan resiko untung / rugi...
Namun seiring dengan perjalanan waktu / jam terbang bisnis yang kita jalankan, maka resiko-resiko yang di khawatirkan tersebut, bisa kita minimalisir berdasarkan pengalaman.
Sebelum anda menentukan harga jual ikan, terlebih dahulu anda harus mengetahui, berapa besar modal yang anda keluarkan. Secara umum, biaya yang di keluarkan adalah :
- Harga Pembelian dari Nelayan (Supplier)
- Biaya Operasional, meliputi ongkos transport, BBM, upah buruh/karyawan, es batu, dan biaya2 lainnya.
jika anda membeli ikan dari nelayan atau supplier, anda tidak mungkin hanya membeli satu jenis ikan saja kan ? mungkin anda membeli satu jenis, tapi dengan ukuran berbeda dan harga yang berbeda pula, nah bagaimana menentukan modal masing-masing jenis ?
Langkah Pertama adalah menghitung keseluruhan biaya operasional yang di keluarkan, contohnya :
- Anda membeli es balok dan ongkos giling = 20rb
- Transport dan BBM ke pasar / ke nelayan = 20rb
- anda membayar Upah Buruh / kuli angkat = 50rb
- anda membeli makan/minum/bayar retribusi = 60rb
dalam perhitungan biaya operasional ini, anda di tuntut untuk jeli menghitung semua pengeluaran, di samping anda juga harus mempertimbangkan mana yang perlu dan mana yang tidak perlu.
Langkah kedua (berikutnya) adalah menghitung harga beli ikan, Perhatikan Contoh Ilustrasi berikut ini :
Anda membeli ikan dengan masing-masing jumlah dan harga sebagai berikut :
- 2 Ekor Ikan Kakap Merah = 2 Kg x Rp. 30rb / kilo
- 5 Ekor Ikan Sunu Merah =2.5 Kg x Rp. 50rb / kilo
- 2 Ekor Ikan Tenggiri = 14 Kg x Rp. 35rb / kilo
- Ikan Lokalan = 10 Kg x Rp. 20rb / kilo
Pembelian dengan cara di timbang (Kilo) sangat di rekomendasikan untuk memudahkan perhitungan, jika anda membeli per-ekor, maka anda sebaiknya membuat perhitungan harga rata-rata perkilogram-nya, dengan cara di timbang lagi.
Setelah anda menghitung modal (harga beli + total pengeluaran), barulah anda mudah menentukan harga jual. dari kedua perhitungan di atas, kita dapatkan data sebagai berikut :
Total pengeluaran / biaya operasional adalah Rp. 150.000,- dengan jumlah pembelian ikan 28.5 kilogram seharga Rp. 875.000,-
Cara Menghitung biaya operasional per-kilogram nya sangat simple. yaitu dengan membagikan jumlah total pengeluaran dengan jumlah (kilogram) ikan.
Contoh pada kasus ini :
Rp. 150.000,-
28.5kg
= Rp. 5.263,16
atau kita bulatkan menjadi Rp. 5.300,-
Jumlah tersebut akan kita tambahkan ke masing-masing modal pembelian, untuk mendapatkan Modal keseluruhan dari setiap jenis ikan yang kita beli. misalnya :
- Harga Kakap Merah = 30.000,- + 5.300,- = Rp. 35.300,-
- Harga Sunu Merah = 50.000,- + 5.300,- = Rp. 55.300,-
- Harga Tenggiri = 35.000,- + 5.300,- = Rp. 40.300,-
- Harga Ikan Lokalan = 20.000,- + 5.300,- = Rp. 25.300,-
Untuk menentukan harga jual, maka kita harus mengetahui keadaan pasar, misalkan anda ingin menjualnya di pasar lokal... apakah itu di pasar tradisional di daerah anda, rumah makan di daerah / kota sekitar tempat tinggal anda, pasar domestik (antar propinsi) atau pasar internasional (eksport) yang tentu akan mendapatkan tambahan biaya operasional untuk logistik, seperti biaya cargo, dan pengurusan dokumen-dokumen pengiriman. dalam hal ini, anda juga harus memasukkan biaya-biaya tambahan tersebut sebagai modal usaha.
Saya kasih contoh sesuai dengan kasus ini, dari hasil perhitungan kita tadi, bisa kita bulatkan menjadi Rp. 10.000,- yang masing-masing Rp. 5.300,- untuk biaya operasional dan Rp. 4.700,- kita sisihkan untuk biaya-biaya bulanan seperti tagihan listrik, tagihan air, biaya gudang, biaya peralatan dan seluruh biaya operasional tak terduga lainnya.
Nah dari sini kita sepakat untuk membuat rincian harga dengan tambahan Rp. 10.000,- per kilogram dari harga pembelian :
- Harga Kakap Merah = 30.000,- + 10.000,- = Rp. 40.000,-
- Harga Sunu Merah = 50.000,- + 10.000,- = Rp. 60.000,-
- Harga Tenggiri = 35.000,- +10.000,- = Rp. 45.000,-
- Harga Ikan Lokalan = 20.000,- + 10.000,- = Rp. 30.000,-
Contoh yang kami berikan disini, tentunya akan sangat berbeda dengan kenyataan yang anda hadapi di lapangan, kami hanya memberikan contoh cara membuat perhitungan, berupa gambaran-gambaran sederhana yang semoga mudah anda pahami dan anda ikuti.
semoga informasi ini bermanfaat, jika anda masih butuh informasi lainnya silakan hubungi admin kami via whatsapp di nomor 085242067766 atau anda juga bisa update informasi di akun sosial media kami instagram @ikaneksport dan facebook /IkanEksport. anda juga bisa menonton playlist kami di youtube channel ISKANDAR DORMAN.
Sampai jumpa di postingan berikutnya.
IKUTI SALURAN WHATSAPP
Di mana Anda Menjual ?
Pasar Lokal
Pasar Domestik
Pasar International
Jenis Produk
Ikan Hidup
Ikan Mati Fresh
Ikan Hasil Olahan
Markup Pricing
Ini merupakan sebuah metode untuk mendapatkan harga jual produk dengan cara menambahkan beberapa persen harga dari pembelian bahan baku. Dengan kata lain, anda harus bisa mengkalkulasi terlebih dahulu berapa modal yang dibutuhkan sebelum mendapatkan markup pricing-nya. Persentase tersebut yang nantinya akan menjadi keuntungan yang bisa anda raih dari sebuah produk.Harga Jual= Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x Markup)
Misalnya, anda ingin menjual ikan dengan bahan baku modal Rp. 20 ribu/kilogram. Markup
yang ingin tambahkan adalah 20%. Jadi, berapakah keuntungan yang bisa
didapatkan?
Harga Jual= Rp. 20.000 + (Rp. 20.000 x 20%)
Harga Jual= Rp. 30.000/kg
Dalam hal bisnis ikan ini,
anda akan mendapatkan untung sekitar Rp. 10 ribu apabila ingin
menggunakan markup sekitar 20%. Kurang lebih, begitulah cara menentukan
harga jual produk dengan metode markup pricing.
Margin Pricing
Jika markup menggunakan persentase untuk mendapatkan keuntungan, margin pricing merupakan metode yang sebaliknya. anda harus menentukan terlebih dahulu berapa besar produk yang akan dijual. Setelah itu, anda bisa masukkan ke dalam rumus di bawah untuk menentukan berapa besar persentase profit yang diambil. Dari situ, anda bisa tentukan apakah harga yang diberikan terlalu besar atau tidak.Margin = (Harga Jual – Harga Modal)/Harga Jual
Misalnya, anda menjual ikan dengan modal Rp. 15 ribu dan ingin menjualnya seharga Rp. 45 ribu per kilogram. Apakah keuntungan yang diambil terlalu besar atau tidak?
masukkan saja ke dalam rumus yang telah disiapkan di atas.
Margin= (45.000 – 15.000)/ 45.000
Margin= 0,78 atau 78%
Jadi, keuntungan yang didapatkan dalam
satu kilo ikan segar mencapai 78%. Jika menurut anda terlalu
besar, anda bisa ubah agar profit yang dihasilkan tidak melebihi 50%
dari harga modal awal. Kenapa? karena biasanya memang profit normal
sebuah produk tidak lebih dari angka 50%.
Value Based Pricing
MSRP
Manufacturer Suggested Retail Price merupakan
harga produk yang biasanya sudah disarankan oleh sang pemilik kepada
pelanggannya. Di Indonesia, anda bisa mengenalnya dengan tulisan “harga
eceran yang disetarakan”. Biasanya, MSRP hanya digunakan untuk
perusahaan manufakturing, salah satunya adalah otomotif atau kendaraan
bermotor. Namun, apakah MSRP dapat berubah walaupun harganya sudah
ditentukan?
Dalam beberapa kasus, ada beberapa retailer
yang dengan sengaja menaikkan harga produk walaupun terpasang label
MSRP. Sebenarnya, tidak ada aturan yang melarang harga diubah. Terlebih
lagi, permintaan pasar yang sedang meninggi namun produknya terbatas
alias sudah hampir habis. Ada juga beberapa retailer yang menjual produk
lebih murah dari MSRP karena stok yang terlampau banyak.
Keystone Pricing
Keystone Pricing merupakan sebuah
metode yang mana digunakan oleh seorang retailer untuk melipatgandakan
harga modal dari produk yang akan dijual kepada pelanggan. Misalnya, anda membeli ikan di nelayan dengan modal Rp. 50 ribu perkilo tetapi menjualnya
keperusahaan dengan margin keuntungan 100%. Jadi, pelanggan anda harus membayarnya
dengan harga Rp. 100 ribu perkilo. Apakah cara ini diperbolehkan dan umum
digunakan?
Usut punya usut, keystone pricing merupakan
cara kuno yang telah digunakan toko-toko retailer terkemuka di dunia.
Hingga saat ini, metode tersebut masih digunakan karena mampu memberikan
profit yang lebih besar bahkan mencapai 2 kali lipat dari harga modal
awal.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menggunakan keystone pricing,
salah satunya adalah anda harus memastikan jika ikan yang dijual
memenuhi standar kualitas dan kelayakan. Kenapa? karena pelanggan tidak
akan ada yang mau membayar mahal apabila ikan yang dijual merupakan
ikan yang bisa ditemukan di tempat lain dengan harga lebih murah.
hal ini juga sangat tergantung dengan kondisi dan daya beli pasarnya.
hal ini juga sangat tergantung dengan kondisi dan daya beli pasarnya.
Cara Menentukan Harga Jual Produk
Jadi, kurang lebih ada lima cara menentukan
harga jual sebuah produk yang bisa kamu gunakan. Dari semua cara yang
direkomendasikan di atas, mana yang menurut kamu paling masuk akal
digunakan dan mana yang paling bisa memberikan profit paling besar?
Ingat, menjadi pengusaha bukan hanya untuk mencari untung tetapi juga
memberikan produk terbaik kepada pelanggan.