Mohon Maaf, Saat ini BOT TELEGRAM kami sedang bermasalah, silakan Hubungi kami Via Whatsapp di 0852-4206-7766

Cara Menentukan Harga Jual Ikan yang ideal

Halo Para Pejuang Protein Dunia... pada postingan kali ini, kami ingin membagikan tips dan trik cara menentukan harga jual ikan, agar tidak terlalu murah.... tidak terlalu mahal dan yang pasti untung.

Anda pasti tahu dong, yang namanya bisnis... apapun itu.... kita harus faham bahwa kita pasti akan di hadapkan dengan resiko untung / rugi...

Namun seiring dengan perjalanan waktu / jam terbang bisnis yang kita jalankan, maka resiko-resiko yang di khawatirkan tersebut, bisa kita minimalisir berdasarkan pengalaman.

Sebelum anda menentukan harga jual ikan, terlebih dahulu anda harus mengetahui, berapa besar modal yang anda keluarkan. Secara umum, biaya yang di keluarkan adalah :
  • Harga Pembelian dari Nelayan (Supplier)
  • Biaya Operasional, meliputi ongkos transport, BBM, upah buruh/karyawan, es batu, dan biaya2 lainnya.
Menghitung Modal
jika anda membeli ikan dari nelayan atau supplier, anda tidak mungkin hanya membeli satu jenis ikan saja kan ? mungkin anda membeli satu jenis, tapi dengan ukuran berbeda dan harga yang berbeda pula, nah bagaimana menentukan modal masing-masing jenis ?

Langkah Pertama adalah menghitung keseluruhan biaya operasional yang di keluarkan, contohnya :
  • Anda membeli es balok dan ongkos giling = 20rb
  • Transport dan BBM ke pasar / ke nelayan = 20rb
  • anda membayar Upah Buruh / kuli angkat = 50rb
  • anda membeli makan/minum/bayar retribusi = 60rb
Total Biaya yang di keluarkan adalah Rp. 150.000,-
dalam perhitungan biaya operasional ini, anda di tuntut untuk jeli menghitung semua pengeluaran, di samping anda juga harus mempertimbangkan mana yang perlu dan mana yang tidak perlu.

Langkah kedua (berikutnya) adalah menghitung harga beli ikan, Perhatikan Contoh Ilustrasi berikut ini :
Anda membeli ikan dengan masing-masing jumlah dan harga sebagai berikut :
  • 2 Ekor Ikan Kakap Merah = 2 Kg x Rp. 30rb / kilo
  • 5 Ekor Ikan Sunu Merah =2.5 Kg x  Rp. 50rb / kilo
  • 2 Ekor Ikan Tenggiri = 14 Kg x Rp. 35rb / kilo
  • Ikan Lokalan = 10 Kg x Rp. 20rb / kilo
Maka Jumlah Keseluruhan adalah 28.5 Kilogram dengan total harga Rp. 875.000,-

Pembelian dengan cara di timbang (Kilo) sangat di rekomendasikan untuk memudahkan perhitungan, jika anda membeli per-ekor, maka anda sebaiknya membuat perhitungan harga rata-rata perkilogram-nya, dengan cara di timbang lagi.




Setelah anda menghitung modal (harga beli + total pengeluaran), barulah anda mudah menentukan harga jual. dari kedua perhitungan di atas, kita dapatkan data sebagai berikut :
Total pengeluaran / biaya operasional adalah Rp. 150.000,- dengan jumlah pembelian ikan 28.5 kilogram seharga Rp. 875.000,-

Cara Menghitung biaya operasional per-kilogram nya sangat simple. yaitu dengan membagikan jumlah total pengeluaran dengan jumlah (kilogram) ikan.

Contoh pada kasus ini : 
Rp. 150.000,-
28.5kg

= Rp. 5.263,16
atau kita bulatkan menjadi Rp. 5.300,-
-->
Jumlah tersebut akan kita tambahkan ke masing-masing modal pembelian, untuk mendapatkan Modal keseluruhan dari setiap jenis ikan yang kita beli. misalnya :
  • Harga Kakap Merah = 30.000,- + 5.300,- = Rp. 35.300,-
  • Harga Sunu Merah = 50.000,- + 5.300,- = Rp. 55.300,- 
  • Harga Tenggiri = 35.000,- + 5.300,- = Rp. 40.300,- 
  • Harga Ikan Lokalan = 20.000,- + 5.300,- = Rp. 25.300,-
Nah, dari harga tersebut di atas, barulah kemudian kita bisa menghitung berapa harga jualnya.

Untuk menentukan harga jual, maka kita harus mengetahui keadaan pasar, misalkan anda ingin menjualnya di pasar lokal... apakah itu di pasar tradisional di daerah anda, rumah makan di daerah / kota sekitar tempat tinggal anda, pasar domestik (antar propinsi) atau pasar internasional (eksport) yang tentu akan mendapatkan tambahan biaya operasional untuk logistik, seperti biaya cargo, dan pengurusan dokumen-dokumen pengiriman. dalam hal ini, anda juga harus memasukkan biaya-biaya tambahan tersebut sebagai modal usaha.

Saya kasih contoh sesuai dengan kasus ini, dari hasil perhitungan kita tadi, bisa kita bulatkan menjadi Rp. 10.000,- yang masing-masing Rp. 5.300,- untuk biaya operasional dan Rp. 4.700,- kita sisihkan untuk biaya-biaya bulanan seperti tagihan listrik, tagihan air, biaya gudang, biaya peralatan dan seluruh biaya operasional tak terduga lainnya.

Nah dari sini kita sepakat untuk membuat rincian harga dengan tambahan Rp. 10.000,- per kilogram dari harga pembelian :
  • Harga Kakap Merah = 30.000,- + 10.000,- = Rp. 40.000,-
  • Harga Sunu Merah = 50.000,- + 10.000,- = Rp. 60.000,- 
  • Harga Tenggiri = 35.000,- +10.000,- = Rp. 45.000,- 
  • Harga Ikan Lokalan = 20.000,- + 10.000,- = Rp. 30.000,-

Contoh yang kami berikan disini, tentunya akan sangat berbeda dengan kenyataan yang anda hadapi di lapangan, kami hanya memberikan contoh cara membuat perhitungan, berupa gambaran-gambaran sederhana yang semoga mudah anda pahami dan anda ikuti.

semoga informasi ini bermanfaat, jika anda masih butuh informasi lainnya silakan hubungi admin kami via whatsapp di nomor 085242067766 atau anda juga bisa update informasi di akun sosial media kami instagram @ikaneksport dan facebook /IkanEksport. anda juga bisa menonton playlist kami di youtube channel ISKANDAR DORMAN.

Sampai jumpa di postingan berikutnya.



CLICK TOMBOL LIKE DIBAWAH




Di mana Anda Menjual ?
Pasar Lokal
Pasar Domestik
Pasar International

Jenis Produk
Ikan Hidup
Ikan Mati Fresh
Ikan Hasil Olahan


Markup Pricing

Markup Price
Markup Price
Ini merupakan sebuah metode untuk mendapatkan harga jual produk dengan cara menambahkan beberapa persen harga dari pembelian bahan baku. Dengan kata lain, anda harus bisa mengkalkulasi terlebih dahulu berapa modal yang dibutuhkan sebelum mendapatkan markup pricing-nya. Persentase tersebut yang nantinya akan menjadi keuntungan yang bisa anda raih dari sebuah produk.
Harga Jual= Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x Markup)
Misalnya, anda ingin menjual ikan dengan bahan baku modal Rp. 20 ribu/kilogram. Markup yang ingin tambahkan adalah 20%. Jadi, berapakah keuntungan yang bisa didapatkan?
Harga Jual= Rp. 20.000 + (Rp. 20.000 x 20%)
Harga Jual= Rp. 30.000/kg
Dalam hal bisnis ikan ini, anda akan mendapatkan untung sekitar Rp. 10 ribu apabila ingin menggunakan markup sekitar 20%. Kurang lebih, begitulah cara menentukan harga jual produk dengan metode markup pricing.

Margin Pricing

Margin Pricing

Margin Pricing
Jika markup menggunakan persentase untuk mendapatkan keuntungan, margin pricing merupakan metode yang sebaliknya. anda harus menentukan terlebih dahulu berapa besar produk yang akan dijual. Setelah itu, anda bisa masukkan ke dalam rumus di bawah untuk menentukan berapa besar persentase profit yang diambil. Dari situ, anda bisa tentukan apakah harga yang diberikan terlalu besar atau tidak.
Margin = (Harga Jual – Harga Modal)/Harga Jual
Misalnya, anda menjual ikan dengan modal Rp. 15 ribu dan ingin menjualnya seharga Rp. 45 ribu per kilogram. Apakah keuntungan yang diambil terlalu besar atau tidak? masukkan saja ke dalam rumus yang telah disiapkan di atas.
Margin= (45.000 – 15.000)/ 45.000
Margin= 0,78 atau 78%
Jadi, keuntungan yang didapatkan dalam satu kilo ikan segar mencapai 78%. Jika menurut anda  terlalu besar, anda bisa ubah agar profit yang dihasilkan tidak melebihi 50% dari harga modal awal. Kenapa? karena biasanya memang profit normal sebuah produk tidak lebih dari angka 50%.

Value Based Pricing

Value Based Pricing
Value Based Pricing (VBP) merupakan cara menentukan harga jual sebuah produk paling unik. Sebab, anda akan memberikan harga sesuai dengan nilai yang didapatkan oleh pelanggan. Dengan kata lain, pelanggan yang berhak untuk menentukan seberapa mahal barang tersebut, atau willing to pay (WTP). Masalahnya, setiap pelanggan pasti memiliki WTP yang berbeda-beda. Lantas, apa yang harus dilakukan?

Memang sangat sulit bagi sebuah pemilik usaha untuk menggunakan metode ini. Biasanya, ada dua cara yang mereka tempuh, yang pertama adalah melakukan riset terhadap beberapa responden. Setiap responden akan memberikan penilaian dan juga harga terhadap produk yang tengah dirilis. Cara kedua adalah dengan memberikan harga tinggi secara langsung.

Para pelanggan sendiri biasanya akan rela untuk membayar mahal sebuah produk berdasarkan beberapa hal, kualitas produk, populatiras dan kelangkaan. Ketiga alasan tersebut merupakan alasan beberapa brand memilih untuk menjual produk mereka secara limited alias terbatas. Semakin langka sebuah produk, semakin mahal juga harga yang akan diberikan.

Misalnya jika anda menjual ikan dengan kualitas super dan jarang di temukan di pasaran dan banyak di cari orang/pasar..... maka, menjual dengan harga yang mahal akan menjadi hal yang wajar, dan bisa diterima oleh pasar.

MSRP


MRSP
Manufacturer Suggested Retail Price merupakan harga produk yang biasanya sudah disarankan oleh sang pemilik kepada pelanggannya. Di Indonesia, anda bisa mengenalnya dengan tulisan “harga eceran yang disetarakan”. Biasanya, MSRP hanya digunakan untuk perusahaan manufakturing, salah satunya adalah otomotif atau kendaraan bermotor. Namun, apakah MSRP dapat berubah walaupun harganya sudah ditentukan?
Dalam beberapa kasus, ada beberapa retailer yang dengan sengaja menaikkan harga produk walaupun terpasang label MSRP. Sebenarnya, tidak ada aturan yang melarang harga diubah. Terlebih lagi, permintaan pasar yang sedang meninggi namun produknya terbatas alias sudah hampir habis. Ada juga beberapa retailer yang menjual produk lebih murah dari MSRP karena stok yang terlampau banyak.

Keystone Pricing

Keystone Pricing merupakan sebuah metode yang mana digunakan oleh seorang retailer untuk melipatgandakan harga modal dari produk yang akan dijual kepada pelanggan. Misalnya, anda membeli ikan di nelayan dengan modal Rp. 50 ribu perkilo tetapi menjualnya keperusahaan dengan margin keuntungan 100%. Jadi, pelanggan anda harus membayarnya dengan harga Rp. 100 ribu perkilo. Apakah cara ini diperbolehkan dan umum digunakan?
Usut punya usut, keystone pricing merupakan cara kuno yang telah digunakan toko-toko retailer terkemuka di dunia. Hingga saat ini, metode tersebut masih digunakan karena mampu memberikan profit yang lebih besar bahkan mencapai 2 kali lipat dari harga modal awal.
Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menggunakan keystone pricing, salah satunya adalah anda harus memastikan jika ikan yang dijual memenuhi standar kualitas dan kelayakan. Kenapa? karena pelanggan tidak akan ada yang mau membayar mahal apabila ikan yang dijual merupakan ikan yang bisa ditemukan di tempat lain dengan harga lebih murah.

hal ini juga sangat tergantung dengan kondisi dan daya beli pasarnya.

Cara Menentukan Harga Jual Produk

Jadi, kurang lebih ada lima cara menentukan harga jual sebuah produk yang bisa kamu gunakan. Dari semua cara yang direkomendasikan di atas, mana yang menurut kamu paling masuk akal digunakan dan mana yang paling bisa memberikan profit paling besar? Ingat, menjadi pengusaha bukan hanya untuk mencari untung tetapi juga memberikan produk terbaik kepada pelanggan.

1 komentar:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    BalasHapus

JOIN JADI MITRA KAMI

Bisnis Pulsa MUlai Modal 100Ribu

Deskripsi Video Youtube

BACA ARTIKEL TERKAIT ATAU NONTON VIDEO SERUPA 

👉🏻

👉🏻

👉🏻

================================
Untuk Pemesanan Merchandise dan update info lainnya, silakan klik link di bawah ini "

Order Kaos Klik Link dibawah :
👉🏻 https://bit.ly/3Ayvzb4

Beli Poster Ikan Klik Link dibawah :

Belanja Souvenir Ikan Eksport

Gabung Grup Info Bisnis Ikan Eksport :
Grup Telegram 👉🏻 https://t./IkanEksport

Follow Kami di sosial media
Facebook : Ikan Eksport
👉🏻 https://www.facebook.com/IkanEksport

Instagram : @IkanEksport
👉🏻 https://www.instagram.com/IkanEksport/ 

TikTok : @IkanEksport
👉🏻 https://www.tiktok.com/@IkanEksport

================================
Tonton Playlist Kami :
👉🏻 https://youtube.com/playlist?list=PLkTNt4xjW7lHALAqA50_0m3aHYbJPq_jo

SUBSCRIBE JUGA :

================================

#PL_IkanEksport #LJBMakassar #JurongFishMarket #MataPancing #MancingMania #IkanEksportBlog #IkanEksport #PeluangBisnis #Nelayan #NelayanIndonesia #MenteriSusi #MenKanLut #DIskanlut #Polairud #Polair #YangTidakMakanIkanTenggelamkan #Tenggelamkan #Gurita #Eksportir #EksportImport